Macam-macam Penutup Atap Bangunan
Perencanaan bentuk model atap haruslah diperhitungkan dan harus mendapat perhatian yang khusus dari perencana (arsitek).
Selain bentuknya, arsitek juga perlu mempertimbangkan jenis atap yang akan dibangun sebagai nilai artitisk dari sebuah bangunan.
Atap sirip kayu
Sirip merupakan material penutup atap yang terbuat dari papan kayu dalam bentuk lembaran. Jenis kayu yang digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kalimantan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu bulian.
Jenis kayu ini memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu dan kelembaban, selain itu kayu ini dikenal tahan terhadap serangan hama rayap. Saat ini jenis kayu ulin merupakan jenis kayu yang dilindungi dan dibatasi peredarannya oleh pemerintah.
Hal ini menjadikannya semakin sulit untuk ditemukan dipasaran. Namun, sebagai alternatif penggantinya terdapat jenis atap sirap yang berasal dari kayu merbau, kayu benuas dan lainnya.
Keunggulan dari jenis atap ini ialah; daya penyerapan panas yang cukup baik sehingga ruangan menjadi lebih sejuk, selain itu masa umur kayu yang tahan lama dapat mencapai puluhan tahun.
Sedangkan kekurangannya ialah; membutuhkan perawatan yang ekstra, sulit untuk melakukan pemasangan, penggantian dan perbaikan, rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak dilapisi dengan lapisan anti panas, dan harga yang mahal.
Genteng
Genteng tanah liat tradisional Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya.Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar.Kekuatannya cukup.Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya.Genteng dipasang pada atap miring.
Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.
Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.
Genteng keramik
Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut.
Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.
Genteng beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.
Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.
Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Genteng beton memiliki 2 (dua) bentuk, genteng beton bergelombang dan genteng beton flat. Kedua bentuk tersebut memiliki daya tutup yang hampir sama sekitar 11 buah genteng/m² dengan sudut kemiringan minimum 20°, dan harganya bervariasi bergantung pada merk.
Kelebihan genteng beton ialah lebih kuat dan lebih ekonomis, sementara kelemahan dari genteng ini bobotnya yang berat sehingga membebani struktur.
Asbes
Asbes merupakan material penutup atap yang terbuat dari asbes/asbestos, yaitu suatu biji mineral alami yang diolah sedemikian rupa dan menjadi suatu bahan bangunan yang siap untuk digunakan. Susunan berbagai serat asbes yang sangat halus dan kasat mata dengan berat yang sangat ringan.
Asbes memiliki karakteristik hampir sama dengan seng yang murah, ringan dan cukup tahan lama. Namun, yang membedakannya dengan material seng, asbes ini tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Selain itu, ia memiliki cara pemasangan yang lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak reng dibandingkan genteng.
Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma dalam jangka panjang). Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, telah ada produk menyerupai asbes yang bebas serat asbestos.
Plat kaca
Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan.
Plat beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton.Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas.Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya.
Seng
Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat.Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya.
Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.
Post a Comment for "Macam-macam Penutup Atap Bangunan"